Mirrorless
vs DSLR
Jika ditilik dari sisi rancangan, kamera DSLR
sebenarnya memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan pertama adalah karena kamera
DSLR pada aslinya dirancang untuk dipakai dengan film. Saat teknologi digital
merambah ke dunia fotografi, digital mendapat perlakuan yang sama seperti
segulung film, bahkan secara mekanis ditempatkan di body yang sama.
Konstruksi dasar DSLR tidak berubah dari film ke
digital. Kecuali ruang film yang diganti sensor, beberapa perubahan sirkuit
elektronis serta penambahan slot memory, sebuah DSLR relatif sama dengan SLR
yang ada sejak beberapa dekade silam. Mekanisme cermin yang sama, pentaprisma
yang sama, operasi autofokus dengan sistem phase detection yang sama.
Meskipun kemajuan teknologi akhirnya ditambahkan
(Edit di kamera, HDR di kamera, GPS dan Wi-fi dll), namun kamera DSLR secara
bentuk tidak berubah sejak puluhan tahun lalu.
Kenapa Kamera DSLR Bentuknya
Tetap Besar dan Berat Seperti Kamera Film?
Ada beberapa alasan kenapa bentuk sebuah kamera
DSLR tetap besar dan berat:
- Pertama, karena cermin didalam kamera DSLR ukurannya harus sama dengan ukuran sensornya, jadi makin besar sensor yang dipakai makin besar pula cermin yang dibutuhkan.
- Kedua, karena pentaprisma yang dipakai untuk mengubah sinar vertikal ke sinar horisontal pada viewfinder ukurannya juga sama dengan ukuran sensor, membuat bagian atas sebuah DSLR tampak besar.
- Ketiga, karena pembuat kamera ingin agar lensa lama tetap bisa dipakai di kamera DSLR baru untuk membantu transisi. Ini menyebabkan kamera DSLR modern masih harus mempertahankan jarak antara mount kamera ke sensor/film supaya panjang focal lensa tetap sama bagi kedua format, film maupun lensa.
Beberapa Keterbatasan Kamera DSLR
Karena ketergantungan kamera DSLR pada cermin agar
mekanisme “through the lens” tetap bisa berjalan, mereka memiliki
beberapa keterbatasan, antara lain:
1. Ukuran Fisik Yang Besar
Sistem yang dianut DSLR menuntut adanya cermin dan
prisma, sehingga sebuah kamera DSLR selalu memiliki bentuk yang lebar dan
kening yang menyembul. Posisi viewfinder juga harus ditempatkan segaris dengan
sumbu optik dan sensor digital. Itulah kenapa semua kamera DSLR bentuk dasarnya
selalu sama.
2. Bobot yang berat
Karena ukurannya besar, kamera DSLR lebih berat.
Meski DSLR kelas pemula memiliki bagian yang terbuat dari plastik yang ringan,
namun konstruksi susunan cermin + pentaprisma yang tidak bisa dikompromi
membuatnya tetap besar. Belum lagi, rata-rata lensa DSLR cukup berat dan besar
(apalagi lensa yang dirancang untuk kamera full frame), sehingga agar tercapai
perimbangan yang baik saat dipakai, kamera DSLR juga mantap bobotnya.
3. Mekanisme Yang Rumit
Setiap kali kita memencet shutter, cermin harus
bergerak naik atau turun agar cahaya bisa lewar menuju sensor. Pergerakan
cermin ini menimbulkan beberapa masalah:
- Gerakan Cermin. Suara terkeras yang terdengar saat kita memencet shutter berasal dari gerakan membuka atau menutupnya cermin , hal ini juga menimbulkan shake* pada kamera. Fitur seperti Mirror Lock Up muncul untuk mengurangi shake
- Kolom Udara Yang Bergerak. Saat cermin mengayun keatas atau kebawah, kolom udara didalam kamera juga ikut bergerak. Bersamaan dengan itu, debu dan kotoran juga ikut bergerak dan menambah resiko sensor terkena kotoran
- Komponen Bergerak Lebih Rentan. Semua orang tahu kalau ban dan rantai yang selalu bergerak di motor adalah dua unsur yang cukup rentan. Hal ini juga berlaku untuk cermin di dalam DSLR, untuk menghindari kerusakan, pembuat kamera harus memastikan bahan terbaik untuk membuatnya.
4. Tidak Ada Live Preview
Saat melihat melalui viewfinder optik, kita tidak
bisa melihat bagaimana foto nantinya akan terlihat. Untuk kamera DSLR, kita
harus mengandalkan metering dan menyesuaikan exposure berdasar metering
tersebut.
5. Cermin Sekunder dan Phase
Detect
Kamera DSLR yang memiliki autofokus dengan sistem deteksi fase membutuhkan
cermin sekunder. Cermin kedua ini memiliki bentuk lebih kecil dibanding cermin
utama dan fungsinya meneruskan cahaya ke sensor deteksi fase. Posisi cermin
sekunder ini harus sangat presisi karena kalau meleset, semua sistem autofokus
akan kacau
6. Harga
. Harga sebuah kamera DSLR mahal terutama karena
membutuhkan teknik perakitan yang presisi terutama untuk beberapa bagian yang
bergerak, shutter dan cermin. Pelumasan yang baik disetiap detail logam yang
saling bersentuhan. Itu semua mengakibatkan biaya produksi yang tidak murah.
Keuntungan-keuntungan Kamera
Mirrorless?
Dengan menghilangkan bagian cermin (dan
pentaprisma) dari sebuah kamera (sehingga dinamai mirror-less) dan terbukti
penjualannya makin bagus, produsen kamera mulai menyadari bahwa sistem
mirrorless adalah jawaban untuk kamera masa depan.
Masa depan adalah kata kunci disini. Kenapa? karena
mirrorless secara teori memiliki potensi yang sangat bagus dan bisa mengatasi
banyak permasalahan di sistem DSLR. Namun masih akan dibutuhkan banyak iterasi
dan koreksi dari sistem kamera mirrorless yang ada untuk sampai kesana.
Diatas kertas, apa saja keuntungan kamera
mirrorless dibandingkan kamera DSLR:
1. Ukuran Lebih Ringkas Dan Bobot
Lebih Ringan
Karena susunan cermin dan pentaprisma di DSLR yang
menyita banyak ruang, sebuah kamera mirrorless tanpa keduanya bisa memiliki
bentuk yang lebih ringkas dan material body yang lebih sedikit, sehingga
bobot kosongnya lebih ringan. Populernya fotografi dengan smartphone
mengajari produsen kamera, bahwa orang akan lebih banyak memotret kalau
kameranya tidak ribet dan bisa dibawa kemana-mana. Kamera pocket rontok
dipasar, karena banyak orang menganggap kamera ponsel yang tidak terpaut jauh
kualitasnya. Barang yang ringkas dan ringan menjadi primadona, silahkan lihat
penjualan laptop vs dektop.
2. Tanpa Mekanisme Yang Bergerak:
Cermin
Tanpa ada cermin yang selalu mengayun membuka dan
menutup, sebuah kamera mirrorless memiliki banyak keuntungan: lebih senyap,
mengurangi shake, tiak ada kolom udara yang bergerak sehingga debu tidak
terbang kemana-kemana, berpotensi memiliki fps jauh lebih tinggi karena tidak
melibatkan komponen bergerak serta harga bisa ditekan karena perakitan lebih
mudah
3. Live Preview
Dengan kamera mirrorless kita bisa memperoleh live
preview dengan gambar yang sama persis dengan hasil akhir foto, apa yang
kita lihat di preview adalah apa yang akan kita dapatkan. Anda mengubah white
balance, ISO atau yang lain, semua akan serta merta terlihat di preview
4. Harga
Material lebih sedikit dengan mekanisme yang tidak
sekompleks DSLR membuat kamera mirrorless harusnya lebih murah. Tentu harga
ditentukan juga oleh tingkat supply dan demand disertai dengan
biaya riset teknologi mirrorless itu sendiri yang masih baru, namun intinya
mereka akan menjadi lebih murah lagi dibandingkan DSLR (saya tidak bicara soal
Leica lho, apalagi Leica yang ini).
5. Viewfinder elektronis (EVF)
Inilah keuntungan terbesar dari mirrorless. Memang
EVF masih agak kurang responsif sampai detik ini, namun seiring dengan waktu
mereka akan sempurna dan lebih bagus dibanding viewfinder optik (OVF). Beberapa
keuntungan EVF: bisa ditumpuk informasi lain sambil menyusun foto, live preview
yang akurat karena langsung diambil dari sensor, focus peaking untuk manual
fokus yang super akurat.
Beberapa Keterbatasan Kamera
Mirrorless
Namun dibandingkan kamera DSLR, kamera mirrorless
juga memiliki beberapa kelamahan. Antara lain:
1. EVF masih tidak responsif
Harus sabar menunggu agar teknologi EVF berevolusi
dan makin canggih sehingga tidak lagi lelet
2. Mode Continuous masih jauh
tertinggal
dibanding DSLR. Karena mirrorless masih
mengandalkan autofokus contrast detect, mereka masih sangat lelet dan
lemah saat memotret benda bergerak. Kamera mirrorless karena dari sononya
ringkas dan ringan, tidak terlalu berjodoh dengan lensa tele yang banyak
memakai mode continuous, sehingga riset kearah sana lumayan lambat
3. Baterai tidak tahan lama
. Dengan selalu mengandalkan LCD dan EVF saat
memotret, baterai sebuah kamera mirrorless cepat habis. Rata-rata baterai
mirrorless habis setelah memotret 400-an frame, bandingkan dengan DSLR yang
bisa tahan ribuan. Isu ini juga lambat laun bisa diselesaikan dengan kemajuan
teknologi baterai.
4. EVF belum realistik
Tampilan yang ada di viewfinder elektronis belum
bisa natural, masih tampak terlalu tinggi kontrasnya.
Seperti yang anda lihat, daftar kekurangan
mirrorless cukup pendek dan akan teratasi seiring dengan riset dan kemajuan
teknologi yang dipakai. Dimasa yang tidak terlalu lama (6 tahun keatas?),
kamera mirrorless akan makin canggih dan sangat menggoda dimiliki. Memang tidak
semua orang akan tertarik dengan bentuk kecil dan ringkas, dan mereka yang
gemar lensa super tele jumlahnya cukup banyak. Namun pengguna mirrorless akan
makin signifikan, karena bentuk, bobot dan fitur yang ditawarkan memang
menawan.
0 comments:
Post a Comment