Motor induksi 3 phasa adalah salah satu jenis motor induksi yang
paling umum digunakan untuk keperluan industri. Motor jenis ini menjadi
pilihan karena memiliki konstruksi yang sederhana, murah, dan
perawatannya yang mudah. Dari namanya saja tentu kita mengetahui bahwa
motor induksi 3 phasa menggunakan sumber tegangan AC 3 phasa 380 volt.
Untuk menghubungkan motor induksi 3 phasa kita perlu mengetahui dulu pin
untuk koneksi yang ada pada terminal motor induksi 3 phasa yang terdiri
dari U1, V1, W1, U2, V2,W2, dan GND seperti di bawah ini :
Pemasangan Pin terminal pada motor induksi 3 phasa tersusun seperti gambar di atas, U1 V1 W1 dan W2 U2 V2. Mengapa tidak disusun berurutan dari U1 V1 W1 dan U2 V2 W2? Itu hanyalah untuk memudahkan saja. Susunan tersebut sudah menjadi standard dan dipasang demikian untuk memudahkan pengkoneksian motor 3 phasa pada koneksi star atau delta.
Untuk menghubungkan motor induksi 3 phasa ke sumber tegangan 3 phasa menggunakan 2 model koneksi yaitu koneksi star dan delta. Penggunaan koneksi star atau delta di sesuaikan dengan kebutuhan kita, karena terdapat perbedaan tegangan (V) dan arus (I) di antara ke 2 model koneksi tersebut. Tegangan dan arus tiap motor induksi 3 phasa berbeda beda tergantung spesifikasi dan pabrikannya. Spesifikasi detail motor induksi 3 phasa seperti tegangan input star (Y), tegangan input delta(Δ), daya (KVA), horse power (HP),Frekuensi (Hz), cos (), dan kecepatan (RPM) bisa dilihat pada name plate yang terdapat pada body motor tersebut. Name plate tersebut menunjukkan keterangan motor seperti di bawah ini :
Pada name plate tersebut terdapat 2 perbedaan arus dan tegangan pada kondisi star ataupun delta. Perbedaan arus dan tegangan star dan delta seperti berikut ini :
- Untuk memutar motor induksi 3 phasa menggunakan koneksi star, membutuhkan tegangan yang sangat besar tetapi arusnya kecil. Hal inilah mengapa koneksi star digunakan untuk memancing putaran motor dengan tarikan arus yang besar, kemudian selang beberapa detik diganti ke koneksi delta. Hal tersebut diaplikasikan pada rangkaian starting motor menggunakan rangkaian star dan delta.
- Untuk memutar motor induksi 3 phasa meggunakan koneksi delta, membutuhkan tegangan yang kecil tetapi dengan arus yang relatif besar. Koneksi delta adalah model koneksi default pada setiap motor, hal itu diterapkan pada rangkaian DOL (direct on line). Tetapi untuk motor induksi 3 phasa dengan ukuran besar tidak bisa langsung dihubungkan ke sumber tegangan, maka digunakan koneksi starting motor star dan delta untuk memancing putaran motor pada kecepatan tertentu selang beberapa detik, setelah itu koneksi ditukar ke delta.Koneksi star dan delta menggunakan 3 kontaktor dan timer. Untuk penjelasan lengkapnya silahkan klik di sini.
- Pada koneksi star dihubungkan seperti berikut :
- W2 U2 V2 dihubungkan paralel
- U1 – L1
- V1 – L2
- W1- L3
- I line = I phasa (arus pada koneksi star = arus pada phasa )
- VL = √3 x Vp ( tegangan pada koneski star = hasil kali √3 dengan tegangan phasa)
- misalkan Ip = 24.8 ; maka IL = Ip ; IL = 24,8 A
- misalkan Vp = 380 ; maka VL = √3 x Vp ; VL = √3 x 380 = 658,17 volt
- Pada koneksi delta dihubungkan seperti berikut :
- L1 – U1 dan U1 – W2
- L2 – V1 dan V1 – U2
- L3 – W1 dan W1 – V2
- VL = Vp ( tegangan koneksi delta = tegangan phasa )
- IL = √3 x Ip ( arus koneksi delta adalah hasil kali √3 dengan arus phasa)
- misalkan Vp = 380 volt; maka VL = Vp , VL = 380 volt
- mislakan Ip = 24.8 A ; maka IL = √3 x 24.8 = 42,95 A
0 comments:
Post a Comment